Minggu, 15 Desember 2013

Pemanfaatan Reaksi Senyawa Hidrokarbon Dalam Kehidupan Sehari-Hari



















Senyawa Hidrokarbon

 Senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang paling sederhana, yang
terdiri atas hidrogen dan karbon. Pembakaran sempurna senyawa
hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2)
dan pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan
uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO).
Sumber utama senyawa karbon adalah minyak bumi dan batu bara.
Sampai saat ini terdapat kurang lebih 2 juta senyawa hidrokarbon.
Sifat senyawa-senyawa hidrokarbon ditentukan oleh struktur dan jenis
ikatan kovalen antar-atom karbon.
Senyawa karbon yang pertama kali disintesis adalah urea (dikenal
sebagai senyawa organik) oleh Friederick Wohler dengan memanaskan
amonium sianat menjadi urea di laboratorium.
Karbon Organik Karbon Anorganik
Di dalam karbon strukturnya terdapat rantai atom karbon. Di dalam
strukturnya tidak terdapat rantai atom karbon
Struktur molekulnya dari yang sederhana sampai yang besar dan
kompleks. Struktur molekulnya sederhana
Mempunyai isomer. Tidak mempunyai isomer
Mempunyai ikatan kovalen Mempunyai ikatan ion
Titik didih/lelehnya rendah Titik didih/leleh tinggi
Umumnya tidak mudah larut dalam air Mudah larut dalam air
Kurang stabil terhadap pemanasan Lebih stabil terhadap pemanasan
Reaksi umumnya berlangsung lambat. Reaksi berlangsung lebih cepat

Berdasarkan bentuk rantai karbon, hidrokarbon digolangkan menjadi tiga,
yakni :
• Hidrokarbon alifatik
o Alkana
o Alkena
o Alkuna
• Hidrokarbon alisklik
• Hidrokarbon aromatik.
Berdasarkan ikatan antar atom-atom C dalam rantai karbon, dibedakan menjadi :
• Hidrokarbon jenuh
• Hidrokarbon tak jenuh
1) Alkana
Hidrokarbon jenuh yang paling sederhana merupakan suatu deret senyawa
yang memenuhi rumus umum CnH2n+2 yang dinamakan alkana atau parafin.
Suku perfama sampai dengan 10 senyawa alkana dapat anda peroleh dengan
mensubstitusikan harga n dan tertulis dalam tabel berikut.
Suku pertama sampai dengan 10 senyawa alkana
Suku ke n rumus molekul nama titik didih massa 1 mol dalam g
(°C/1 atm)
1 1 CH4 metana -161 16
2 2 C2H6 etana -89 30
3 3 C3H8 propana -44 44
4 4 C4H10 butana -0.5 58
5 5 C5H12 pentana 36 72
6 6 C6H14 heksana 68 86
7 7 C7H16 heptana 98 100
8 8 C8H18 oktana 125 114
9 9 C9H20 nonana 151 128
10 10 C10H22 dekana 174 142
i. Sumber alkana
Sumber utama alkana adalah bahan bakar fosil berupa minyak bumi dan
gas alam. Minyak bumi mengandung alkana mulai dari rantai pendek
sampai rantai panjang. Sedangkan gas alam mengandung alkana rantai
pendek.
ii. Kegunaan alkana
• Sebagai bahan bakar untuk menghasilkan listrik, menjalankan
kendaraan, memasak, dan lainnya. Hal ini dikarenakan pembakaran alkana
bersifat sangat eksotermik.
• Sebagai bahan baku dalam industri petrokimia.

KEGUNAAN ALKANA

Butana (C4H10) Etana (C2H8) Propana (C3H8) Okatana (C8H18) Metana (CH4)
Bahan bakar kendaraan Bahan bakar untuk memasak Komponen utama gas
elpiji untuk memasak Komponen utama bahan baker kendaraan bermotor,
yakni bensin. Bahan baker untuk memasak
Bahanbaku karet sintesis. Bahan baku pembuatan senyawa turunan
terklorasi Bahan baku senyawa organic Bahan baku pembuatan zat kimia
seperti H2, HCN, NH3, asitelina dan lainnya
Refrigen dalam system pendinginan dua tahap untuk suhu
rendah Sebagai refrigerant

3) Alkena
Alkena atau olefin dalam kimia organik adalah hidrokarbon tak jenuh
karena memiliki setiaknya sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon
(C=C). adanya ikatan rangkap menyebabkan jumlah atom H pada alkena
tidak maksimum seperti halnya alkana.
Rumus umumnya adalah CnH2n. Alkena yang paling sederhana adalah etena (C2H4).
Lima suku pertama alkena
Suku ke n rumus struktur nama
1 2 CH2 = CH2 etena
2 3 CH2 = CH - CH3 propena
3 4 CH2 = CH - CH2 - CH3 1-butena
4 5 CH2 = CH - CH2 - CH2 - CH3 1-pentena
5 6 CH2 = CH - CH2 - CH2 -CH2 - CH3 1-heksena
i. Sumber alkena
Alkena berada dalam jumlah yang kecil di alam sehingga harus
disintesis melalui perekahan alkana dari gas alam dan minyak bumi.
Contoh : sintesis etana (C2H4)
o Perekahan alkana dari gas alam
C2h6(g) → CH2 = CH2(g) + H2(g)
Etana Etana
C3H8(g) → CH2 = CH2(g) + CH4(g)
Propana Propena
o Perekahan alkana dari minyak bumi
C18H38 → 4CH2 = CH2 + C10H22
Okatadekana Etena
ii. Kegunaan alkena
Alkena banyak digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan senyawa
organik di industri, seperti industri plastik, farmasi, dan
insektisida.
 Etana (C2H4)
Etena adalah bahan baku pembuatan polietena dan senyawa organik
intermediet (produk antara) seperti koloetena (vinil klorida) dan
stirena.
 Propana (C3H6)
Propena digunakan untuk membuat polipropena, suatu polimer untuk
membuat serat sintesis, materi pengepakan, dan peralatan memasak.
 Butadiena
Butadiena adalah suatu alkaediena, yang melalui reaksi polimerisasi
akan membentuk polibutadiena (karet sintesis). Polibutadiena murni
bersifat lengket dan lemah sehingga digunakan sebagai komponen adhesif
dan semen. Agar lebih kuat dan elastis, polibutadiena dipanaskan
dengan belerang melalui proses vulkanisir. Rantai-rantai polibutadiena
akan bergabung melalui rantai belerang. Setelah itu, zat kimia seperti
karbon dan pigmen ditambahkan untuk memperoleh karakteristik yang
diinginkan.
H
׀
CH2 = C − CH = CH2
Butadiena
3) Alkuna
alkuna merupakan keluarga hidrokarbon tak jenuh, kerena tidak
mengandung jumlah atom H maksimum seperti alkana. Alkuna memiliki
setidaknya satu ikatan rangkap tiga
C ≡ C.

Rumus struktur dan rumus molekul beberapa senyawa alkuna.
Nama Rumus Struktur Rumus Molekul
Etuna CH ≡ CH C2H2
Propuna CH3 − C ≡ CH C3H4
1-Butuna CH3 − CH2 − C ≡ CH C4H6
Dari rumus molekul ke-3 senyawa di atas, jika n adalah jumlah atom C,
maka rumus umum alkuna dapat dinyatakan sebagai : CnH2n - 2
i. Sumber alkuna
Alkuna ditemukan dalam gas rawa, batu bara, dan minyak bumi, tetapi
dalam jumlah yang sedikit. Hal ini menyebabkan industri harus
mensintesis alkuna. Sintesis senyawa alkuna yang penting adalah etuna
(asitelina).
o Perekahan alkana
Etuna dapat diperoleh dari perekahan alkana dalam minyak bumi.
3C4H10 + 2H2O → 2CH ≡ CH + 2C2H4 + 2CO + 7H2
Butana Etuna Etena Metana
↓ ↓
2CH ≡ CH +2H2 CH ≡ CH + 3H2
Etuna Etuna
o Pembakaran tak sempurna alkana
Etuna dapat diperoleh dari pembakaran tak sempurna matana (CH4) dalam
gas alam. Panas yang dilepas dapat digunakan untuk kelanjutan reaksi.
2CH4(g) → CH ≡ CH(g) + 3H2(g)
Metana Etuna
o Reaksi substitusi etuna
Alkuna dengan rantai lebih panjang dapat diperoleh melalui reaksi
substitusi etuna.
o Reaksi antara CaC2 dengan H2O
Etuna dalam jumlah kecil dapat diperoleh dari reaksi antara kalsium
karbida (CaC2) dan air (H2O). CaC2 sendiri berasal dari reaksi antara
kalsium oksida (dari batu bara) pada suhu tinggi.
CaC2(s) + 2H2O(1) → CH ≡ CH(g) + Ca(OH)2(aq)
Etuna

ii. Kegunaan alkuna
Senyawa alkuna yang penting dalah etuna (asetilena) dengan kegunaan
antara lain :
 Sebagai bahan obor oksiasetilena (oxyacetylenetorch) yang digunakan
untuk pengelasan dan pemotongan logam. Hal ini dikarenakan reaksi
etuna dan O2 murni dalam obor, dapat melepas panas sampai suhu 2.500 –
3.000˚C.
 Sebagai bahan baku pembuatan senyawa organik lain, seperti etanal,
asam etanoat, dan vinil klorida.
Kegunaan Hidrokarbon
Hidrokarbon banyak memberi manfaat bagi kebutuhan manusia, baik dalam
bidang pangan, sandang, papan, seni dan estetika. Dalam hal ini akan
dipaparkan kegunaan hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari bagi
manusia, yaitu dalam bidang pangan, sandang, papan, seni dan estetika.

1. Bidang pangan
Jika sudah berbicara kegunaan hidrokarbon dalam bidang pangan, maka
bahasanya bukan hidrokarbon murni lagi, tapi sedikit lebih luas yaitu
karbohidrat. Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hidrogen dan
oksigen yang terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus
empiris CH2O.
Tipe karbohidrat :
• Monosakarida
Monosakarida adalah suatu karbohidrat yang tersederhana yang tidak
dapat dihidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil lagi.
- Glukosa / gula anggur banyak terdapat dalam buah , jagung, dan madu.
- Fruktosa terdapat bersama dengan glukosa dan sukrosa dalam
buah-buahan dan madu.
- Galaktosa, sumber dapat diperoleh dari laktosa yang dihidrolisis
melalui pencernaan makanan kita.
• Disakarida
Disakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun dari dua monosakarida.
- Maltosa (glukosa + glukosa), tidak dapat difermentasi bakteri kolon
dengan mudah, maka digunakan dalam makanan bayi, susu bubuk beragi
(malted milk)
- Laktosa (glukosa + galaktosa), terdapat dalam susu sapi dan 5-8%
dalam susu ibu.
- Sukrosa (glukosa + fruktosa), ialah gula pasir biasa. Bila
dipanaskan akan membentuk gula invert berwarna coklat yang disebut
karamel. Digunakan untuk pembuatan es krim, minuman ringan, dan
permen.

• Polisakarida
Polisakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun dari banyak
monosakarida. Kegunaan hidrokarbon pada polisakarida dalam bidang
pangan seperti beras, pati, jagung, dll.

2. Bidang sandang
Dari bahan hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk sandang adalah
PTA (purified terephthalic acid) yang dibuat dari para-xylene dimana
bahan dasarnya adalah kerosin (minyak tanah). Dari Kerosin ini semua
bahannya dibentuk menjadi senyawa aromatik, yaitu para-xylene
Para-xylene ini kemudian dioksidasi menggunakan udara menjadi PTA
(lihat peta proses petrokimia diatas). Dari PTA yang berbentuk
seperti tepung detergen ini kemudian direaksikan dengan metanol
menjadi serat poliester. Serat poli ester inilah yang menjadi benang
sintetis yang bentuknya seperti benang. Hampir semua pakaian seragam
yang adik-adik pakai mungkin terbuat dari poliester. Untuk memudahkan
pengenalannya bisa dilihat dari harganya. Harga pakaian yang terbuat
dari benang sintetis poliester biasanya relatif lebih murah
dibandingkan pakaian yang terbuat dari bahan dasar katun, sutra atau
serat alam lainnya. Kehalusan bahan yang terbuat dari serat poliester
dipengaruhi oleh zat penambah (aditif) dalam proses pembuatan benang
(saat mereaksikan PTA dengan metanol). Sebetulnya ada polimer lain
yang juga dibunakan untuk pembuatan serat sintetis yang lebih halus
atau lembut lagi. Misal serat untuk bahan isi pembalut wanita.
Polimer tersebut terbuat dari polietilen.

3. Bidang papan
Bahan bangunan yang berasal dari hidrokarbon pada umumnya berupa
plastik. Bahan dasar plastik hampir sama dengan LPG, yaitu polimer
dari propilena, yaitu senyawa olefin / alkena dari rantai karbon C3.
Dari bahan plastik inilah kemudian jadi macam, mulai dari atap rumah
(genteng plastik), furniture, peralatan interior rumah, bemper mobil,
meja, kursi, piring, dll.

4. Bidang seni
Untuk urusan seni, terutama seni lukis, peranan utama hidrokarbon ada
pada tinta / cat minyak dan pelarutnya. Mungkin adik-adik mengenal
thinner yang biasa digunakan untuk mengencerkan cat. Sementar untuk
urusan seni patung banyak patung yang berbahan dasar dari plastik atau
piala, dll. Hidrokarbon yang digunakan untuk pelarut cat terbuat dari
Low Aromatic White Spirit atau LAWS merupakan pelarut yang dihasilkan
dari Kilang PERTAMINA di Plaju dengan rentang titik didih antara 145o
C — 195o C. Senyawa hidrokarbonyang membentuk pelarut LAWS merupakan
campuran dari parafin, sikloparafin, dan
hidrokarbon aromatik.

5. Bidang estetika
Sebetulnya seni juga sudah mencakup estetika. Tapi mungkin lebihluas
lagi dengan penambahan kosmetika. Jadi bahan hidrokarbon yang juga
digunakan untuk estetika kosmetik adalah lilin. Misal lipstik, waxing
(pencabutan bulu kaki menggunakan lilin) atau bahan pencampur kosmetik
lainnya, farmasi atau semir sepatu. Tentunya lilin untuk keperluan
kosmetik spesifikasinya ketat sekali. Lilin parafin di Indonesia
diproduksi oleh Kilang PERTAMINA UP- V Balikpapan melalui proses
filtering press. Kualifikasi mutu lilin PERTAMINA berdasarkan kualitas
yang berhubungan dengan titik leleh, warna dan kandungan minyak.

6. Petrokimia
Dari sekian pemanfaatan hidrokarbon dalam bidang industri, yang akan
kami bahas hari ini adalah industri petrokimia. Hal ini dilakukan
mengingat luasnya cakupan industri petrokimia itu sendiri.

a. Industri Petrokimia
Industri petrokimia adalah industri yang berkembang berdasarkan suatu
pola yang mengkaitkan suatu produk-produk industri minyak bumi yang
tersedia, dengan kebutuhan masarakat akan bahan kimia atau bahan
konsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh produk-produk industri
petrokimia hulu antara lain Methanol, Ethylene, Propylene, Butadine,
Benzene, Toluene, Xylenes, Fuel Coproducts, Pyrolisis Gasoline,
Pyrolisis Fuel Oil, Raffinate dan Mixed C4.
b. Bahan Dasar Petrokimia
Hampir semua produk petrokimia berasal dari tiga jenis bahan dasar, yaitu:
Olefin
Aromatika
Gas syntetis
c. Olefin
Olefin merupakan bahan dasar petrokimia paling utama. Produksi olefin
di seluruh dunia mencapai miliaran kg per tahun. Diantara olefin yang
terpenting (paling banyak diproduksi) adalah etilena (etena),
propilena (propena), butilena (butena), dan butadiene.
Olefin pada umumnya dibuat dari etana, propane, nafta, atau minyak
gas (gas-oil) melalui proses perengkahan (cracking). Etana dan propane
dapat berasal dari gas bumi atau dari fraksi minyak bumi; nafta
berasal dari fraksi minyak bumi dengan molekul C-6 hingga C-10;
sedangkan gas-oil berasal dari fraksi minyak bumi dengan molekul dari
C-10 hingga C-30 atau C-30.
d. Petrokimia dari Olefin
i. Beberapa diantara produk petrokimia yang berbahan dasar etilena
sebagai berikut:
- Polietilena
- PVC
- Etanol
- Etilena glikol atau glikol
Glikol digunakan sebagai bahan antibeku dalam radiator mobil di
daerah beriklim dingin. Reaksi pembentukan glikol berlangsung
sebagai berikut.
CH2 = CH2 + O2 CH2 - CH2 (adisi)
- Serat atau bahan tekstil
ii. beberapa diantara produk petrokimia yang berbahan dasar propilena
sebagai berikut:
- Polipropilena
Plastic prolpilena lebih kuat dibandingkan dengan plastic polietilena.
- Gliserol
Zat ini antara lain digunakan sebagai bahan kosmetik (pelembab),
industri makanan, dan bahan peledak (nitrogliserin).
- Isopropyl alcohol
Zat ini digunakan sebagai bahan antara untuk berbagai produk
petrokimia lainnya misalnya aseton (bahan pelarut, digunakan untuk
melarutkan pelapis kuku /kutek)
iii. Beberapa diantara produk petrokimia yang berbahan dasar butillena
sebagai berikut:
- karet sintetis, seperti SBR (styrene-butadiena-rubber)
- nilon, yaitu nilon 6,6.
iv. Produk petrokimia yang berbahan dasar isobutilena antara lain
adalah MTBE (metal tertiary butyl eter).
Zat ini digunakan untuk menaikkan nilai oktan bensin. MTBE dibuat
dari reaksi iso butilena dengan methanol.
e. Aromatika
Aromatika adalah benzena dan turunannya. Aromatika dibuat dari nafta
melalui proses yang disebut reforming. Di antara aromatic yang
terpenting adalah benzene (C6H6, toluene (C6H5CH3), dan xilena
(C6H¬4(CH3)2). Ketiga jenis senyawa ini disebut BTX.
f. Petrokimia dari Aromatika
Bahan aromatika yang terpenting adalah benzene, toluene, dan xilena
(BTX). Pada industri petrokimia berbahan dasar benzene. Umumnya
benzene diubah menjadi stirena, kumena, dan sikloheksana.
- Stirena digunakan untuk membuat karet sintetis, seperti SBR dan polistirena.
- Kumena digunakan untuk membuat fenol, selanjutnya fenol digunaka
untuk membuat perekat dan resin.
- Sikloheksana digunakan untuk membuat nilon, missal nilon 6,6 dan nilon 6.
Selain itu sebagian benzene digunakan sebagai bahan dasar untuk
membuat detergen, missal LAS dan ABS.
g. Gas Syntesis
Gas sintesis (syn-gas) adalah campuran dari karbon monoksida (CO) dan
hydrogen (H2). Syn-gas dibuat dari reaksi gas bumi atau LPG melalui
proses yang disebut steam reforming atau oksidasi parsial. Reaksinya
berlangsung sebagai berikut:
Steam reforming: campuran metana (gas bumi) dan uap air dipanaskan
pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis (bahan pemercepat
reaksi).
CH4(g) CO (g) + 3H2¬ (g)
oksidasi parsial: metana direaksikan dengan sejumlah terbatas oksigen
pada suhu dan tekanan tinggi.
2CH4 (g) 2CO (g) + 4 H2(g)
h. Petrokimia dari Gas Syntesis
Gas sintetis (syn-gas) merupaka campuran dari karbon monoksida (CO)
dan hydrogen (H2). Berbagai contoh petrokimia syn-gas sebagai berikut:
- ammonia (NH3)
- urea [CO(NH2¬)2]
- methanol (CH3OH)
- formaldehida (HCHO)
formaldehida dibuat melalui oksidasi methanol dengan bantuan katalis.
CH3OH(g) HCHO(g) + H2(g)
Larutan formaldehida dalam air dikenal dengan nama formalin. Formalin
digunakan untuk mengawetkan preparat biologi (termasuk mayat).
i. Manfaat Produk-Produk Petrokimia
Dalam industri kendaraan bermotor atau transportasi dimana bumper
mobil yang terbuat dari logam diganti dengan plastik poliuretan,
propeller pesawat terbang diganti dengan fiber glass.
Dalam industri kemasan, bahan logam tinplate dan alumunium diganti
dengan plastik – plastik produk petrokimia.
j. Produk-produk Petrokimia
Industri petrokimia dapat dibagi atas 2 bagian besar, yaitu:
 Industri Petrokimia Hulu
 Industri Petrokimia Hilir
i. Industri Petrokimia Hulu
Industri petrokimia hulu atau (upstream petrochemical industry), yaitu
industri yang menghasilkan produk petrokimia yang masih berupa produk
dasar atau produk primer dan produk antara atau produk setengah jadi
(masih merupakan bahan baku untuk produk jadi).
ii. Industri Petrokimia Hilir
Industri petrokimia hilir atau (downstream petrochemical industry),
yaitu industri yang menghasilkan produk petrokimia yang sudah berupa
produk akhir dan/atau produk jadi.
Oleh karena itu, maka produk petrokimia berdasarkan proses
pembentukannya dan pemanfaatannya dapat dibagi atas 4 jenis, yaitu:
 Produk dasar, adalah gas CO dan H2 sintetik, etilena, propilena,
butadiene, benzene. toluene, xilena, dan n-parafin, acid), TPA
(terephthalic acid), DMT (dimet
 Produk antara, adalah amonia, inetanol, carbon black, urea, etil
alkohol, etilklorida, Rumen (cumene), propilen-oksida, butil alkohol,
isobutilena, nitrobenzene, nitrotoluena, PTA (purified terephthalic
hyl terephthalate), kaprolaktam (caprolactain), LAB (liner alkyl
benzene), dll.
 Produk akhir antara lain adalah urea, carbon black, formaldehida,
asetilena, poli etilena, poli propilena, poli vinil klorida, poli
stirena, TNT (trinitro toluene), poli ester, nilon, poli uretan,
"LAB-sulfonate" (Surfactant) dll.
 Produk jadi. Pada umumnya berupa barang-barang atau bahan-bahan yang
dalam kehidupan kita sehari-hari banyak dipakai di rumah tangga
seperti: plastik-plastik untuk produk-produk elektronik dan
telekomunikasi (radio, tv, film alat-lat komputer, kabel-kabel
telefon, kabel-kabel listrik), plastik-plastik untuk rumah tangga
(ember plastik, kantong/karung plastik, botol-botol kemasan plastik),
peralatan plastik untuk industri mobil dan pesawat terbang (bemper
mobil, jok/busa mobil, jok/busa kapal terbang, ban pesawat terbang).
Baju dan kaus kaki yang kita pakai dibuat dari benang poliester dan
nilon, ban mobil dari bahan campuran karet dan carbon black, sabun
bubuk deterjen dibuat dari "LAB-sulfonate" dan lain sebagainya.
DAMPAK NEGATIF dari HIDROKARBON
Dampak Pembakaran dari zat-zat hidrokarbon adalah :
a. Asap Buang Kendaran Bermotor: Pembakaran yang terjadi dalam mesin
kendaraan biasanya berlangsung tidak sempurna. Gas-gas yang terdapat
dalam asap kendaraan bermotor tersebut banyak yang dapat menimbulkan
kerugian, diantaranya adalah CO2, CO, hidrokarbon, oksida nitrogen,
dan oksida belerang.
 Karbon Dioksida (CO2): Sebenarnya, CO2 tidak berbahaya bagi manusia.
Akan tetapi, CO2 tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar
CO2 di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi.
Peningkatan suhu karena meningkatnya kadar gas-gas rumah kaca di udara
disebut pemanasan global. Pemanasan global dapat mempengaruhi iklim,
mencairkan sungkup es di kutub dan berbagai rangkaian akibat lainnya
yang mungkin belum sepenuhnya dimengerti.
 Karbon Monoksida (CO): Gas CO tidak berwarna dan tidak berbau.
Namun, gas itu bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata,
saluran pernapasan, dan paru-paru. Bila masuk ke dalam darah melalui
pernapasan, CO bereaksi dengan hemoglobin dalam darah membentuk COHb
(karboksihemoglobin). Ambang batas CO di udara sebesar 20 ppm. Udara
dengan kadar CO lebih dari 100 ppm akan menimbulkan sakit kepala dan
gangguan pernapasan. Salah satu cara mencegah peningkatan gas CO di
udara yaitu dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan
pemasangan pengubah katalitik pada knalpot kendaraan bermotor.
 Oksida Belerang (SO2 dan SO3): Belerang oksida, apabila terhisap
oleh pernapasan akan bereaksi dengan air dalam saluran pernapasan, dan
membentuk asam sulfit yang akan merusak jaringan dan menimbulkan rasa
sakit. Apabila SO3 yang terisap, maka akan terbentuk asam sulfat, dan
asam ini lebih berbahaya. Oksida belerang dapat pula larut dalam air
hujan dan menyebabkan hujan asam.
 Oksida Nitrogen (NO dan NO2): Campuran NO dan NO2 sebagai pencemar
udara biasa ditandai dengan lambang NOx. Ambang batas NOx di udara
adalah 0,05 ppm. NOx di udara tidak beracun (secara langsung) pada
manusia, tetapi NOx ini bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan
menimbulkan fenomena asbut (asap-kabut) atau smog. Asbut menyebabkan
berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran pernapasan,
menjadikan tanaman layu, dan menurunkan kualitas materi.
 Partikel Timah Hitam: Senyawa timbel dari udara dapat mengendap pada
tanaman sehingga bahan makanan terkontaminasi. Keracunan timbel yang
ringan menyebabkan sakit kepala, mudah teriritasi, mudah lelah, dan
depresi.
b. Efek Rumah Kaca: Berbagai gas dalam atmosfer, seperti CO2, uap air,
metana (CH4), dan senyawa CFC, berlaku seperti kaca yang melewatkan
sinar tampak dan ultraviolet tetapi menahan radiasi inframerah. Oleh
karena itu, sebagian besar dari sinar matahari dapat mencapai
permukaan bumi dan menghangatkan atmosfer dan permukaan bumi. Tetapi
radiasi panas yang dipancarkan permukaan bumi akan terperangkap karena
diserap gas-gas rumah kaca.
Sebenarnya efek rumah kaca berfungsi sebagai selimut yang menjaga suhu
permukaan bumi rata-rata sekitar 15 oC. Tanpa CO2 dan uap air di
atmosfer, suhu rata-rata permukaan bumi diperkirakan sekitar -25 OC.
Efek rumah kaca sangat penting dalam menentukan kehidupan di bumi.
Akan tetapi, peningkatan kadar dari gas-gas rumah kaca menyebabkan
suhu permukaan bumi menjadi terlalu tinggi sehingga dapat menyebabkan
berbagai macam kerugian.
c. Hujan Asam: Air hujan biasanya sedikit bersifat asam, dengan pH
sekitar 5,7. Hal itu terjadi karena air hujan tersebut melarutkan gas
CO2 yang terdapat di dalam udara, membentuk asam karbonat (H2CO3).


Kesimpulan

Banyak sekali kegunaan dari hidrokarbon diantaranya ditijau dari segi
bidang Sandang, Pangan, Papan, Seni dan Estetika dalam kehidupan
sehari-hari kita, juga kandungan penyusunnya juga mempengaruhi fungsi
dari hidrokarbon tersebut. Tapi walaupun begitu.. kita semua harus
bijaksana dalam memanfaatkannnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar